13 [ Part 1 ]
Pada awal tahun 2015, aku Tasya seorang siswa Sekolah Menengah Atas yang masih mencari jati dirinya sehingga dia memutuskan untuk menjadi “ jomblo “ sesaat, dia adalah seorang yang sangat mudah jatuh cinta dan juga anak yang sangat menutup dirinya sehingga tidak ada cowo yang mau mendakati dia karena sifatnya yang sangat tertutup dan cuek, tetapi itu berlaku ketika kalian dan Tasya bertatap muka dan tidak berlaku kalau kalian chat dengan Tasya. Sifat tertutup dan cueknya pun seketika berganti menjadi sosok cewe yang super duper bawel dan sangat nyambung diajak chatting.
Pada saat Tasya sedang istirahat di kantin bersama teman-temannya dan sesekali mengecek handphonenya, ia tiba-tiba mendapat LINE dari teman lamanya yang bersekolah di sekolah yang berbeda dengannya, teman lelakinya bernama Bagas. Tasya heran kenapa tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan si Bagas nge-line Tasya. Dengan ramahnya Tasya membalasa LINE dari Bagas dengan perasaan yang cuek, biasa saja.
Bagas yang awalnya hanya menanyakan kabar Tasya menjadi penasaran dengan sosok Tasya, Bagas sangat senang dan suka kalau dia chat dengan Tasya. Tasya dimata Bagas sangatlah seru dan itu membuat bagas ingin mengenal Tasya lebih jauh, Bagas mulai suka tertawa, senang sendiri ketika chat dengan Tasya.
Suatu ketika, tepatnya tanggl 13 Februari 2015, Bagas menelpon Tasya untuk ngajak ketemuan di cafe deket sekolah mereka dulu. Yap itu tempat yang asik banget buat nongkrong dengan suasana yang nyaman dan juga tidak banyak pengunjung dari luar area sekolah mereka dulu. Tasya yang mengiyakan permintaan Bagas hanya bersiap seadanya dan juga berjalan ke tempat tujuan tanpa rasa heran dan bertanya tanya.
Suatu ketika, tepatnya tanggl 13 Februari 2015, Bagas menelpon Tasya untuk ngajak ketemuan di cafe deket sekolah mereka dulu. Yap itu tempat yang asik banget buat nongkrong dengan suasana yang nyaman dan juga tidak banyak pengunjung dari luar area sekolah mereka dulu. Tasya yang mengiyakan permintaan Bagas hanya bersiap seadanya dan juga berjalan ke tempat tujuan tanpa rasa heran dan bertanya tanya.
Sesampainya Tasya ditempat tujuan mereka, ia masuk ke dalam cafe tersebut. Lalu duduk di sembarang kursi dengan nomor yang sembarang pula, tak lama setelah Tasya datang tiba-tiba seseorang menepuk pundak Tasya dari belakang. Yap benar sekali itu Bagas yang memakai pakaian sehari-hari tetapi sangat modis dan keren. Tasya kaget karena ada yang menepuk pundaknya, ia terlihat bingung dan heran dan berfikir “ siapa cowo itu sih? Iseng banget nepuk pundak gue “ pikirnya.
Lalu Bagas pun hanya tertawa karena Tasya tidak mengingatnya sama sekali, jelas Tasya tidak mengenalinya karena masa puberty membuat Bagas menjadi cowo yang maskulin dan aura wajahnya pun terlihat tenang dan penuh kehangatan. Bagas masih tersenyum dan duduk dihadapan Tasya, Bagas berpura-pura kecewa kepada Tasya karena dia dilupakan begitu saja, padahal dulu mereka sangatlah akrab seperti lem yang sulit dipisahkan.
Apakah yang selanjutnya terjadi pada mereka? see ya di next part !
- To Be Continue -
Komentar
Posting Komentar